1.4. Tipe-Tipe Bahasa
Pemrograman
1.
Pemrograman Prosedural (Procedural
Programming)
Algoritma berisi urutan
langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti algoritma adalah proses yang
procedural.
Defenisi procedural
adalah :
i.
Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu
aktivitas
ii.
Metode langkah demi langkah secara eksak dalam
memecahkan suatu masalah
Pada pemrograman
procedural, program dibedakan antara bagian data dengan bagian instruksi. Bagian
instruksi terdiri atas runtutan instruksi yang dilaksanakan satu persatu
secara berurutan oleh pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena
adanya pencabangan kondisional. Data yang disimpan didalam memori
dimanipulasi oleh instruksi secara beruntun atau procedural. Paradigma
pemrograman seperti ini dinamakan pemrograman procedural.
Bahasa-bahasa tingkat tinggi
seperti Cobol, Basic, Pascal, Fortran, dan C mendukung kegiatan pemrograman
procedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa procedural.
2.
Pemrograman Terstruktur (Structured Programming)
Bahasa pemrograman
terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai
kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil
dari manapun dalam program dan dapat menggunakan parameter yang berbeda-beda untuk
setiap pemanggilan.
Bahasa pemrograman
terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean
terstruktur dan kontrol program terstruktur.
Prinsip pemrograman
terstruktur:
•
Pendekatan rancangan dari atas ke bawah (top down
design),
•
Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
•
Gunakan sub-program untuk proses sejenis yang sering
digunakan,
•
Gunakan pengkodean terstruktur: (IF - THEN, DO-..
WHILE ),
•
Hindarkan penggunaan perintah GO TO bila tidak
diperlukan,
•
Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names), dan
•
Buat dokumentasi yang akurat dan berarti.
Contoh bahasa
pemrograman terstruktur : Pascal, Cobol, RPG, ADA, C, dsb.
3.
Pemrograman Modular(Modular Programming)
Program-program
yang besar cenderung sulit terutama karena kompleksitas dari program tersebut dan banyak bagian dengan
hubungan yang rumit dan detail yang sebenarnya tidak perlu.
Salah satu metode
dalam penyusunan program terstruktur adalah pemrograman modular. Dalam
pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul, dimana setiap
modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal. Dengan membagi masalah ke dalam
modul-modul, maka masalah akan menjadi sederhana sehingga program dapat lebih
mudah disusun dan dipahami.
Fungsi, Prosedur,
atau kumpulan perintah-perintah dipaket menjadi suatu modul.
Dapat digunakan
berulang-ulang, atau digunakan olah fungsi, prosedur lain dalam program.
Program yang
didefinisikan modulnya dengan baik akan :
Ø Mudah dibaca dan
dimengerti oleh pemakai
Ø Efisien, karena
modul yang sama mungkin dipakai pada beberapa tahapan program.
Ø Modular programming
banyak dimanfaatkan oleh bahasa pemrograman OOP.
Contoh bahasa
pemrograman modular : C++, Delphi, Visual
Basic, dsb.
4.
Pemrograman Fungsional (Functional Programming)
Suatu bahasa dimana
ekspresi disusun atas fungsi panggilan (bukan pernyataan). Fungsi: perintah-perintah
yang terkumpul menjadi satu dan dapat menghasilkan suatu nilai.
Disebut
bahasa pemrograman fungsional karena memang pada program seluruh kodenya berupa
fungsi-fungsi. Bahasa pemrograman fungsional merupakan salah satu bahasa
pemrograman yang memperlakukan proses komputasi sebagai evaluasi fungsi-fungsi
matematika.
Isi dari Program
fungsional tidak mengandung pernyataan perintah.
Contoh bahasa
pemrograman fungsional : Lisp, Scheme, ML, Haskell, Erlang, dsb.
5.
Pemrograman Berorientasi Objek (OOP/Object-Oriented
Programming)
Object / Objek : Elemen yang memiliki fungsi,
metode, karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata.
Class : Kumpulan Object-object yang
memiliki kesamaan karakateristik..
Pemrograman
Berorientasi Objek merupakan bahasa pemrograman yang mampu memanfaatkan
objek-objek yang tersedia atau membuat suatu objek tertentu dengan menggunakan
bahasa pemrograman yang
mampu merefleksikan kebutuhan-kebutuhan user sebagaimana lakyaknya yang ada
di dunia nyata,
serta relative lebih fleksibel dan mudah diadaptasikan
terhadap perubahan suatu program.
OOP memiliki feature
yang memperkuat dan meningkatkan flesibilitas suatu objek dengan adanya class, instance, encapsulation,
inheritance, reuseability, dan polymorphism.
Contoh bahasa
pemrograman beroriantasi object : C++ , SmallTalks , Java, dsb.
6.
Pemrograman Visual
Bahasa visual
adalah himpunan simbol-simbol grafis dan teks yang mempunyai arti semantik dan
digunakan untuk menyelesaikan masalah komunikasi di dunia.
Bahasa Textual
mengacu pada penggunaan karakter (teks) dan hanya bekerja pada 1 dimensi karena
compiler/interpreter memproses program pada satu arah saja. Sedangkan Pemrograman Visual menggunakan ekspresi visual
(seperti grafik, gambar, atau ikon) dalam proses pemrograman dan Mengacu pada
aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk membuat program dalam dua (atau
lebih) dimensi.
Contoh bahasa
pemrograman visual : Java, Visual Basic,
Visual C++, Delphi,
dsb.
7.
Pemrograman Web
Proses/cara perbuatan
program dalam jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan situs internet yang
menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui protokol
transfer hypertext.
Contoh bahasa
pemrograman visual : HTML, PHP, ASP,
XML, Javascript, CSS,
dsb
Halaman berikut>>
Semua halaman
facebook me
Halaman berikut>>
Semua halaman
facebook me
0 komentar:
Post a Comment